Kalimat Super ini selalu jadi sugesti positif untuk menghadapi masa sulit saat menjelang hari H karna pasti ada aja ribut - ribut yang terjadi dan yang kita alami dengan pasangan kita, ortu, atau camer atau saudara sendiri dan kadang karna adanya perbedaan pendapat dan kesalahpahaman. *sigh
Aku dan calon sama-sama bekerja dan hanya kita berdua saja yang mengurusi acara pernikahan kita di gereja dan resepsi , jadi kita harus pinter - pinter bagi tugas untuk ngurusin 2 acara yang berbeda itu..
Gak ada pengalaman jadi EO dan gak tau dari mana harus memulai tapi Puji Tuhan, calonku seorang yang disiplin dan walau dia workaholic, dia gak lupa untuk urusin hal - hal kecil yang kadang gak kepikiran sama aku sendiri.
Persiapan pernikahan kita bisa dibilang cukup singkat, yakni 6 bulan saja.
Bagian aku adalah list bridal, wedding cake, invitation card, dan mulai cari - cari venue wedding.Dimulai dari point itu dulu dan setiap minggu kita coba list task to do yang harus kita kerjain.. dan setiap minggu kita selalu keluar urus hal ini - itu dan macem-macemnya.
Bisa dibayangin pernikahannya itu hanya 2 jam di resepsi tapi persiapannya sangat menguras jiwa dan raga.. *crying.
Dari semuanya ini aku bersyukur karna dari awal persiapan, dan walau ada kerikil kecil di setiap waktu persiapan itu, semua bisa dilewati karna ku Yakin Tuhan turut bekerja dan memberkati dari awal hingga akhir.
Syukur kepada Allah :)